Gubernur Maluku Utara Tinjau Asrama Mahasiswa di Manado, Fokus pada Perbaikan dan Legalitas Aset
0 menit baca
![]() |
Ternate, KanalMalut.com - Sebagai bentuk kepedulian terhadap mahasiswa Maluku Utara yang sedang menimba ilmu di luar daerah, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, melakukan kunjungan kerja ke Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat (18/7). Dalam kunjungannya, Gubernur meninjau kondisi dua asrama mahasiswa Maluku Utara yang ada di kota tersebut, yakni Asrama Baabullah 2 di Kelurahan Batu Kota, Kecamatan Malalayang, dan Asrama Baabullah 1 di Jalan Sam Ratulangi, Lorong Penca.
Saat meninjau Asrama Baabullah 2, Gubernur Sherly tampak prihatin melihat kondisi bangunan yang sudah rusak dan tidak layak huni. Dalam dialog bersama para penghuni asrama, ia menegaskan bahwa upaya perbaikan akan segera dilakukan. Namun, ia menekankan pentingnya penyelesaian administrasi lahan sebagai syarat utama.
“Kalau persoalan sertifikatnya beres, akan kita bangun,” tegas Sherly di hadapan mahasiswa.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, ia langsung mengarahkan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Provinsi Maluku Utara agar mempercepat proses konversi alas hak lahan menjadi aset resmi milik pemerintah provinsi.
“Kita ingin memastikan anak-anak kita di tanah rantau memiliki fasilitas tempat tinggal yang layak dan representatif. Ini bentuk tanggung jawab pemerintah daerah terhadap masa depan generasi muda Maluku Utara,” lanjutnya.
Sementara itu, di Asrama Baabullah 1, Gubernur disambut antusias oleh mahasiswa dan pengurus paguyuban Maluku Utara. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, para mahasiswa menyampaikan sejumlah kebutuhan mendesak, di antaranya pengadaan pompa air dan sarana audio visual.
Menanggapi aspirasi tersebut, Gubernur memberikan dukungan penuh. “Saya setuju. Kita akan siapkan,” jawabnya singkat namun lugas.
Kunjungan ini menjadi penegasan nyata komitmen Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam mendukung pendidikan warganya, termasuk memastikan fasilitas penunjang seperti asrama mahasiswa dapat dikelola secara layak, aman, dan berkelanjutan.(*)